Tuhan ajarkan aku rasanya ikhlas, ajarkan aku rasanya menerima, ajarkan aku rasanya mengerti, ajarkan aku mengerti maunya mereka tuhan. Aku telah berkali-kali mencoba seperti yang mereka inginkan, namun aku selalu gagal. Aku tidak mampu seperti ini setiap kali aku ingin merasakan bahagia tuhan. Ajarkan aku rasa yang mencoba mengerti, memahami maunya mereka. Aku tak mampu jika setiap kali harus seperti ini, dan seperti ini. Aku bukan orang yang punya banyak kesabaran sepertimu tuhan. Aku hanya manusia yang memiliki ego yang besar, kesabaranku berbatas tak sepertimu tuhan. Ajari aku untuk selalu tegar, ajari aku untuk mengerti kerasnya pola pikir mereka yang jelas-jelas berbeda denganku. Aku hidup dijaman sekarang, namun aku dikekang seolah-olah aku hidup dimasa lalu. Sudah cukup aku mengerti mereka tuhan, aku telah bersabar selama ini, dari kecilpun aku selalu dikekang untuk apapun. Aku tidak mampu lagi tuhan, beri aku kebebasan yang sama seperti mereka. Aku hanya ini merasakan bahagia tuhan.
Sakit
Rasanya tuh engga enak kalo dikekang, aku punya hidup, aku punya kehidupan. Aku cuma ingin ngerasain apa yang mereka rasain, sedikit waktu untuk aku bebas pun sedikit sekali. Aku manusia, aku butuh rasa bahagia, aku butuh kebahagiaan yang engga cuma disini. Aku ingin seperti mereka yang tertawa tanpa adanya suatu peraturan yang mengikat. Aku ingin rasanya hidup untuk menikmati rasanya bebas tanpa aturan yang sangat-sangat mengikat. Aku sangat sangat butuh perasaan nyaman, aku udah 17tahun, aku udah bisa milah-milah mana yang harus aku lakuin dan engga. Kalopun aku ingin bebas aku ga akan sebebas bebasnya yang benar-benar bebas. Aku masih punya pikiran, aku masih punya hati untuk milih mana yang harus aku pilih. Tolong sedikit mengerti rasa yang ingin aku rasain. Aku ga bisa apa-apa cuma bisa diem, nangis, sedih, bete, sebel. Udah gitu doang yang bisa aku lakuin. Aku ga suka cara kalian ngekang aku sengekang-ngekangnya seperti ini. Okelah kemarin-kemarin ga boleh begini begitu gara-gara mau UN. Sekarang? Salah aku apalagi jika aku ingin merasakan keluar tanpa telfonan yang menyuruhku pulag. Aku ingin menghirup udara segar, udara kebahagiaan, udara tanpa paksaan, udara tanpa kekangan, udara tanpa marahan. Aku bukan seperti orang dahulu yang mengharuskan hidup dirumah setiap hari. Tidak pernah keluar rumah, tidak pernah merasakan kebahagiaan diluar sana. Aku bukan orang dahulu! Oke lah mungkin niatnya baik, tapi jika baik terus membuatmu merasa tak bahagia apakah akan terus engkau lakukan? Hidupku hanya sekali, aku cuma pengen hidup senormalnya. Setiap kali aku coba untuk ikhlas, aku rela, aku nurut tapi semua ada batasnya. Batas dimana aku merasa jenuh dengan peraturan ini, jenuh dengan semua peraturan-peraturan yang ga ada selesainya, ga ada akhirnya. Aku capek, aku pengen bebas!
Apa ya? Gatau:D baca aja coba :D
Hey para bloggers;;) mood kali ini lagi bagus buat ngeblog nih jadi sering nongol hehe. Masih diperasaan yang sama, dihati yang sama dan masih dikendal. Belum berpijak dari tempat dan belum beranjak dari kendal seusai selesai UN. Hmm keinget UN ga kerasa udah 2 hari berlalu dihitung dari sekarang. UN ya? Hmm UN kemaren itu lumayan lah, lancar juga, tinggal nunggu hasil akhir sih. Semoga aja hasilnya bagus B-).
